Minggu, 29 Desember 2013

Seperti Apa Otak Dinosaurus ?

dinosaurus,otak,otak dinosaurus Ternyata, dari gambaran otak, sang dinosaurus punya "perangkat" untuk berperilaku canggih.

Para ilmuwan mengatakan, tidak seorang pun pernah menemukan otak dinosaurus.

Fosil telah sering melukiskan gambar berwarna dan terkadang berbulu dari apa yang tampak seperti binatang pemangsa favorit ini pada masa jayanya. Namun memang hampir nihil yang diketahui soal bagian otak dinosaurus.

Tetapi kini sejumlah ilmuwan membuat model untuk menggambarkan struktur otak dinosaurus berdasarkan otak dari buaya serta burung. 


Peneliti bidang neurobiologi di Duke University, Durham, Erich Jarvis menjelaskan, "Tidak ada seorang pun pernah menemukan fosil otak dinosaurus. Namun penelitian terbaru kami mampu memberikan beberapa petunjuk baru tentang struktur otak tersebut."


Burung merupakan evolusi dari suatu kelompok dinosaurus predator, sebagaimana dibuktikan berbagai penelitian. Hingga belakangan ini, ilmuwan menduga bahwa otak burung kekurangan korteks asali, yang terdapat pada otak mamalia sebagai area di mana proses kognisi kompleks terjadi. Kemudian, tahun 2004 lalu, sebuah tampilan baru otak burung menunjukkan bahwa ada lapisan korteks dan subbagian-subbagian berbeda.
Tapi sementara itu, buaya, yang muncul pertama kali di muka Bumi sebelum dinosaurus hadir, otaknya merupakan "bagian gelap" yang masih perlu diselidiki. 

Oleh sebab itu, Jarvis dan para rekan se-timnya telah mencoba memeriksa otak hasil autopsi spesies aligator Amerika, Alligator mississippiensis, dengan metode radioactive labeling untuk mengukur mana gen yang aktif dalam otak hewan itu.

Penelitian membuktikan pula kalau otak aligator ini, jika dibandingkan, adalah 85 persen persis dengan otak burung. Otak buaya mengandung enam dari tujuh area utama yang sama ditemukan dalam otak burung. 

"Kami menyimpulkan, dinosaurus memiliki struktur [otak] yang sama, dengan korteks dan enam subarea. Dan dengan demikian, memiliki kapasitas untuk perilaku canggih," tuturnya. "Mungkin selama ini kita menyepelekan kompleksitas dinosaurus."
(nasionalgeographic.co.id. Sumber: Live Science)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar